Tadi, gue abis dari CP sama temen gue dari sma yang kita sebut saja dengan E, dan ade kelas gue waktu SMA yang uda lama gue ga ketemu karena kuliah di cina. Gue makan, nongkrong-nongkrong dan cerita. Banyak banget perubahan yang udah terjadi tanpa gue sadari dari 3 tahun lalu, ketika gue masih SMA dan baru akan menjadi siswa paling senior di antara angkatan yang lain. Ya, semua nya memang telah berubah.. tapi yang bikin gue bingung, kenapa perasaan gue ga berubah-berubah juga #eaaaaaaaa
Ketika pulang, gue terhenyak dengan kata-kata temen gue yang kita sebut E tadi, "as life goes on, as people changed".. ga lama setelah itu, di dalam kesunyian dan kesepian, kata-kata di radio membuat gue semakin melamun dan berpikir.. "Ya, seperti yang kita tau, manusia memang dapat berubah karena cerita hidup atau pengalamannya masing-masing yang membuat hidupnya tidak menjadi sama lagi". Sebuah keputusan yang diambil dari hati masing-masing manusia sebagai individu, tanpa mengabaikan keberatan nurani orang lain.
"kenapa lu mar?" kata-kata itu membuyarkan lamunan gue, dan gue menjawabnya dengan "Engga :)" *sambil ada senyumnya* *menghayati*
dan sekarang ketika sampai dirumah gue langsung memutuskan untuk menulis tentang berubah nya manusia ini berdasarkan cerita / pengalaman hidupnya. Entah kearah yang lebih baik, atau mungkin buruk. Seperti gue misalnya.
Setelah patah hati berkepanjangan 4 bulan terakhir, secara jujur dan gamblang gue belom bisa move on. Gatau kenapa, gue males aja untuk mencari orang lain yang bisa bikin gue nyaman lagi. Walaupun ada "beberapa" orang yang rajin bbm-bbm gue, cuma gue ngerasa ga srek aja. Dan herannya, gue ga berusaha sama sekali mencari orang yang srek. Gue juga bingung, mau sampai kapan. Tapi rasanya belum ada panggilan dari hati gue. Akhir-akhir ini gue galau parah, gue juga bingung.. dan efeknya berimbas gue menjadi melakukan sesuatu yang buruk lagi. Bukan (amit-amit deh) narkobaan, atau mabuk-mabukkan. Ga sama sekali, tapi gue jatuh lagi ke lubang yang udah pernah gue masukin. Rokok.
Gue baru aja ngerokok lagi tadi, setelah di hasut-hasut ade kelas gue yang udah lama ga ketemu, dan temen gue si E itu. Gue meninggalkan semua yang udah gue perjuangkan belakangan ini, demi berusaha mencari ketentraman. Gue tau, dihasut bukan alasan tunggal. Karena sejujurnya gue hanya berusaha mencari pelampiasan terhadap kesesakan di dada ini.
Selain merokok, gue juga jadi males ada dirumah. Gue tiap hari berkeliaran, sekedar nongkrong-nongkrong di caffe doang, duduk menikmati kopi sambil berbagi canda dan tawa, berusaha menghapus kepenatan hati, atau mungkin gue nge-gym, dan melakukan hobby gue dari kecil, bermain bola. Gue berusaha melakukan hal-hal positif dalam hidup gue untuk melupakan kesedihan. Walaupun secara jujur, hal-hal tersebut ga sama sekali menghapus rasa kesepian gue. Gue mungkin terjerumus kedalam kesepian di tengah keramaian. Dan sekarang bodoh nya malah terjerumus ke lembah yang negatif. Tapi entah mengapa, gue jadi merasa menemukan teman baru dari merokok tadi. Walaupun pala gue pusing-pusing gara-gara baru ngerokok lagi. Tapi gue jadi kembali menikmati nya..
Akhir-akhir ini juga gue ngerasa tempramen gue jadi tinggi. Gue sering terbawa "emosi sesaat" atau lebih tepatnya mungkin "rasa kesal", misalnya ada orang dikala macet tapi malah klakson-klakson, tiba-tiba emosi gue menjadi membara, tapi gue segera hilangkan rasa kesal itu jika lagi kambuh dan segera gue lupakan. Karena gue sama sekali ga mau membuat diri gue berhasil menjadi disegani, untuk sesuatu yang buruk. Gue harus sabarrrrrrr.. hmm.. sepertinya sebuah pengalaman memang benar-benar dapat merubah seseorang.
Meledak-ledak while driving itu sih fair bwt gw. Gw aja brubah jd naga combat kl udh meluncur di jalan mah.
BalasHapusMove-on yg lama itu menandakan feeling lo ke si 4bulan lalu itu ckup acung jempol ya. Gak bs dibilang salah ato lemah, nanti jg ada wktunya buat si pengganti. Let time heals *kl gak slh grammarnya* hehe