Beberapa hari yang lalu, nenek gue meninggal. Nyokap dari bokap gua telah berpulang di usia yang ke 80, orang yang pernah ikut membesarkan gua ketika bokap gua dalam keadaan menduda, dan tidak ada yang merawat gue dan saudara-saudara kandung gua, orang yang ikut mendidik gua dengan gaya nya yang kaku namun disiplin. Entah mengapa pagi itu, ketika kabar duka ini mulai tersebar, tidak setetespun air mata keluar dari kelopak mata ini. Hanya sebuah rasa kosong yang menghampiri, di ikuti dengan perasaan sendu. Ketika gua sampai dirumah duka, baru ada beberapa saudara yang telah hadir, dan beberapa orang yang masih tidak percaya dengan kenyataan ini. Ketika siang mulai berlalu, akhirnya Kakek gua baru datang ke rumah duka, sambil berjalan ke arah peti, dia menangis tersedu-sedu sambil berteriak seakan tidak percaya. Ia menghampiri mayat yang sudah terbujur kaku didalam peti itu dalam keadaan dingin, dan mulai menciumi sambil terus menangis, di ikuti dengan tangisan anak-anaknya (FYI, bokap gua juga ikutan nangis).
Gua ikut tersentuh melihat moment itu, walaupun gua ga nangis, tapi entah mengapa ini moment yang sangat mengharukan dan membuat gua terpana. Melihat seseorang yang sangat terpukul kehilangan orang yang sangat Ia cintai, meskipun Ia sendiri sudah dalam keadaan yang lemah, dan sudah sangat berumur. Meskipun usia pernikahan mereka sudah hampir 55 tahun, tapi rasa cinta yang kuat didalam dirinya seakan tidak rela kehilangan wanita paling berarti didalam dirinya.
Jujur walaupun ini mengharukan, namun hal ini bukan hal yang mengherankan, karena kami semua tau betapa dalamnya rasa cinta dan kesetiaan Kakek gue. Nenek gue struk hampir 30 tahun yang lalu, dan di usia yang cukup muda Ia sudah tidak bisa menggerakan separuh tubuhnya seperti manusia normal lagi. Dan jujur, nenek gue juga bukan type wanita yang lemah lembut. Gue ga tau sih mudanya gimana, tapi sepanjang yang gue tau, Ia cukup galak, dan sering mengomeli Kakek gue dulu. Type-type wanita judes gitu. Tapi, didalam keadaan sakitnya, kakek gue tetap setia kepada nenek gue. Kakek gue selalu menuntun nenek gue ketika mereka pergi. Dan bahkan, ketika didalam keadaan tidak berdaya, kakek gue setiap malam bernyanyi untuk nenek gue, semacam lagu sebelum bobo gitu, dan dalam bahasa cina sepertinya. Disaat nenek gue keadaannya semakin parah, kakek gue juga tetap setia merawat sebisanya *FYI, dia juga dalam keadaan sakit*. Ia masih menghapus iler yang keluar dari nenek gua, masih mencium nenek gua setiap hari, dan tetap pada ritualnya, masih menyanyikan lagu untuk nenek gua. Dan terkadang yang bikin gua terharu, kakek gua itu pendengarannya kurang baik, dan dalam keadaan sakit beberapa tahun terakhir, nenek gua pun penglihatannya kurang baik. Jadi ketika mereka berkomunikasi, nenek gua sudah sulit untuk melihat kakek gua, dan kakek gua sulit untuk mendengar nenek gua berbicara. Jadi butuh kesabaran ekstra untuk mereka berkomunikasi. Namun, cinta mereka tidak pernah padam dalam keterbatasan itu. Seperti menjawab pepatatah, "kita tidak perlu menjadi sempurna untuk mencintai seseorang".
Dari sini, gue belajar untuk memahami apa itu kesetiaan, cinta, dan ketulusan. Karena gua tumbuh dan melihat hal ini langsung, yang membuat gua memahami hal ini. Gua harap, setiap insan - termaksud gue - sekarang dapat menjalani hubungan yang seperti ini, selalu melakukan yang terbaik bagi pasangan, meskipun tidak saling sempurna. Anyway, guguk gue juga keren deh! sejak guguk gua uda ga di iket lagi, dia bisa jalan-jalan keluar rumah sendirian kalo lagi bete. Tapi selalu pulang lagi, dan tetep girang kalo anggota keluarga lagi pulang ke rumah. Kadang, kalo salah satu anggota keluarga lagi pergi keluar, guguk gua juga sering ngikutin sejauh yang dia bisa, terus nanti pulang sendiri deh kalo ga kekejer. Padahal ini tuh guguk nemu dipinggir jalan gitu. Ga pernah diajarin apa-apa, dulu sepanjang hari cuma diiket doang dipager rumah. Tapi ketika dilepas kayak sekarang, meskipun dia bisa kemanapun yang dia mau, dia tetap setia, dan tau tempat yang tepat untuk pulang dan berlabuh, mungkinkah itu arti kesetiaan yang sesungguhnya? :)