"All your hesitations, questions, and dreams is right there on your own reflection". Sebuah quote yang menurut gue cukup bagus sekali (Jadi cukup ato bagus sekali?) belakangan, gue mulai mempunyai banyak pertanyaan tentang hidup, banyak hal yang belakangan terjadi di dalam hidup gue, dan jujur aja, gue ga ngerti kenapa itu terjadi, dan itu cukup membuat gue menjadi sinis dalam hidup ini.
Banyak hal-hal yang belakangan mulai membayangi gue, seperti misalnya, perselisihan antar teman yang menghilangkan makna pertemanan itu sendiri, yang membuat gue menjadi yakin bahwa kita tidak bisa mempercayai orang lain sebagaimana kita ingin dipercaya oleh orang lain. Tadinya, gue masih percaya bahwa kita bisa mengandalkan seseorang 100% tanpa keraguan. Tapi, gue menjadi sinis terhadap pernyataan yang gue buat sendiri akibat beberapa hal yang terjadi belakangan.
Kata orang, hidup ini tidak akan pernah lepas dari masalah. Damn, that's true. Menurut gue kalimat tersebut bukan kalimat basa-basi atau sekedar sok bijak belaka, karena hal tersebut memang benar adanya. Masalah itu selalu muncul tak terduga, dan setiap orang, dari lapisan masyarakat apapun selalu memiliki masalahnya masing-masing.
Belakangan, gue ga memiliki masalah yang berarti sih, tp masalah itu tetap selalu ada. Masalah simple pun terkadang membayangi dan membebani kehidupan gue, yang harusnya saat-saat ini gue habiskan untuk menikmati masa muda dan memaknai arti kebahagiaan. Jujur, sampe sekarang gue belom tau apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya.
Well, selalu ada makna dibalik sebuah peristiwa. Itu kata orang, mungkin banyak hal yang bisa gue pelajari dari masalah tersebut. Seperti misalnya, kita memang harus lebih mengandalkan diri kita sendiri untuk menjalani kehidupan ini. Karena semua orang, pada akhirnya memiliki kehidupan nya masing-masing. Kita tidak bisa menggantungkan diri kita terhadap orang lain. Sesibuk apapun kita, sebanyak apapun teman kita, pada akhirnya di malam hari kita berada di atas kasur sendirian. Dan mungkin gue harus belajar lebih bijak dalam memaknai kesendirian dan kesibukan.
Oh ya, hal yang dapat gue pelajari lagi belakangan ini adalah, terkadang, apa yang menurut kita baik belum tentu baik bagi orang lain. Hmm.. Cukup sulit dicerna, tapi gue udah merasakannya langsung. True story bro, jadi mungkin gue harus lebih bijak memahami bagaimana orang lain memandang hidup. Gue ga mau sok merasa paling tau yang terbaik bagi hidup orang lain. Karena harusnya hidup seseorang itu ditentukan oleh pilihannya sendiri. Orang tersebut yang harus mengambil keputusan dalam hidup, sekeras apapun ia ditentang, atau sebanyak apapun masukan yang masuk ke dirinya, itu semua tidak akan berarti jika ia berani untuk tegas dalam mengambil keputusan.
Belakangan juga, gue baru mulai mengenal diri gue sendiri lebih mendalam. Gue baru sadar, kalo kebanyakan passion gue didalam hidup ini menciptakan suatu karya yang bisa dinikmati oleh orang lain, atau sesuatu yang menantang adrenaline. Gue juga ga ngerti, kenapa daridulu cita-cita gue selalu aneh-aneh. Ga seperti anak lain kebanyakan yang pengennya jadi dokter,arsitek,presiden,dll. Gue dari kecil selalu punya cita-cita yang membingungkan, dan sulit untuk digapai. Misalnya jadi astronot, pelukis, pemain bola, agen rahasia, detektif, penulis, produser, pembalap mobil. Belakangan, gue pengen banget menuhin passion-passion tersebut. Gue butuh aktivitas baru yang menyegarkan kehidupan batin gue, tapi entah kenapa alam berkonspirasi menolaknya. Gue kesulitan mendapatkan partner untuk memenuhi tantangan tersebut. Mungkin gue harus liburan dulu kali ya, melihat-lihat kehidupan lain, dan mungkin itu dapat membuat gue lebih dewasa, bijak, dan tegar, tanpa merubah bagaimana cara gue memandang hidup.
Oke segini dulu curhatnya, kapan-kapan disambung lagi ya. Bye guys
nb : gue uda mulai tua nih, bentar lagi bakal terjun ke masyarakat dan mencari sesuap nasi nih. Oh ya, doakan hubungan percintaan gue awet terus yaaa :p